Sunday 24 July 2011

DIA

Di kala aku terapung mencari jalan hidupku,
Di kala kesal mendatangi kekesalan ku,
Di kala kecewa membelenggu jiwaku
Di hadir mecapai tanganku.

Dia handir merubah hidupku,
Dia mengajar aku tetang erti persahabatan,
Dia mengajar aku tentang erti kasih sayang,
Dia mengajar aku tentang erti cinta dan pengorbanan.

Adakala hadirnya dia membawa seribu tawa,
Tawa yang bisa buat aku lupa dukaku,
Tawa yang bisa buat aku hilang lelahku,
Tawa yang bisa buat aku hilang kesalku,
Tawa yang bisa buat aku tersenyum sharian.

Walaupun jarak pemisah dia dan aku,
Aku tahu dia sentisa dekat dengan jiwa,
Aku tahu dia sentiasa untuk aku,
Aku tahu dia dan aku saling memerlukan,
Aku tahu jarak hanya pemisah dari zahirnya

Adakala sifatnya dia buat aku nangis,
Nangis kerna kesal atas kelalaianku,
Nangis kerna kesal melukakan hatinya
Nangis kerna kesal dengan sifatku,
Tangis kesal kerna aku bukan yang terbaik untuknya,
Dikala dia tidak pernah kesal untuk mecintai ku...


Cinta Mereka

Di kala mata mereka bertemu,
Ada debar yang mereka rasa,
Rasa yang susah diungkapkan,
Kelu di kala saling berpandangan.

Di kala mata berpandangan,
Ada senyum yang terukir,
Senyum itu datang dari dua hati,
Dua hati yang mula berpaut.

Di kala hati mula berpaut,
Ada rasa yang memerontak untuk dibicara,
Debar menyingah kelukan bicara,
Kelu merka berlalu tanpa sebarang kata.

Di kala merka sendiri,
Ada rindu yang mula datang menyingah,
Menyingah mengundang resah,
Resah dikala meraka berjauh.

Di kala hati mula medesak,
Ada keberanian datang menyingah,
Menyingah memulakan bicara,
Bicara mengukap kata cinta mereka.

Monday 2 May 2011

Sepi Sigadis



Senyum riangnya sentiasa terukir dibibir,
Dari padangan zahir kelam sepi terpancar,
Gelak tawanya mehiburkan jiwa,
Tiap mata yang memandang terasa tenang.

Tiap langkah kakinya melangkah tabah,
Meniggalkan kenangan sepi terpilu,
Yang menjadi titik hitam deritanya,
Titisan tangis dibiar sepi ditelan tawa riangnya.

Dewasanya dia terus memandang kehadapan,
Meningal segala tangis dulu yang merobek jiwa,
Adakala dia menoleh milihat kenangan silamnya,
Pasti tangisan menyusul sepi tanpa teman disisi.

Riang tawa sigadis jadi penawar tiap insan,
Namun kesepian jiwa ditelan sendiri,
Tiap tangisan tingal kekal miliknya,
Sendiri menagis menelan sepinya.